Senin, 01 September 2008

Analisis Strategi

Banyak perusahaan yang merumuskan analisis strategi atas operasi bisninsnya untuk menentukan letak kekuatan mereka dan untuk memilih strategi yang menawarkan arah yang menjanjikan untuk meningkatkan performa perusahaan.Era 1980an, dimana rata-rata pertumbuhan rendah karena banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang bergolak, telah menempatkan perencanaan strategis sebagai hal yang paling diperhatikan oleh para manajer. Contoh dari kasus ini adalah perusahaan Union Carbide Corp, yang merupakan produsen kimia nomor dua di Amerika Serikat yang telah mengevaluasi kesempatan (opportunity) dalam bisnis dan membentuk rencana strategisnya untuk dekade 1980an. Analisis Strategi yang dihasilkan dalam enam segemen bisnis telah dipilih sebagai area kunci pertumbuhan: graphite electroda, baterai, benih dan bahan kimia untuk tanaman, polythetylene, gas industri, dan sekelompok bahan kimia. Manajemen memangkas beberapa bisnis dan menggunakan bisnis lainnya untuk menghasilkan kas. Rencana strategis ini mencerminkan diversifikasi dari bahan kimia dan sebagai hasil dari pertukaran atas sumberdaya yang langka. Manajemen dari berbagai area bisnis akan dinilai berdasarkan kriteria performa yang ditentukan dalam rencana strategis (misalnya pertumbuhan, penghasilan kas).

Melalui beberapa rencana strategis yang mengarah pada peningkatan profitabilitas dan melanjutkan pertumbuhan, perusahaan ini telah menempatkan dirinya sebagai perusahaan dengan masa depan yang menjanjikan. Pada awal 1981, laba telah meningkat dengan signifikan dibandingkan dengan tahun 1979, walaupun dalam lingkungan ekonomi yang lesu pada saat itu.

Inti dari analisis strategi adalah memandang unit bisnis perusahaan sebagai sebuah portofolio yang menampilkan serangkaian kesempatan, risiko, dan tantangan manajemen. Tugas strategis adalah untuk memutuskan bagaimana mengelola setiap unit bisnis sehingga performa total dari perusahaan bisa ditingkatkan. Dalam sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari satu unit bisnis, manajemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumberdayanya untuk setiap area bisnis. Pilihan ini bisa saja memberikan dorongan bagi pertumbuhan pada beberapa segmen bisnis, mengelola segmen bisnis lainnya agar bisa memperoleh aliran kas, dan bahkan menghapuskan unit bisnis bila performa masa depannya diperkirakan tidak bagus bagi manajemen. Bab ini akan membahas beberapa metode analisis strategi yang populer. Setiap pendekatan akan dijabarkan, panduan penggunaannya akan dibahas, informasi yang dihasilkan melalui analisis akan diidentifikasi, dan kekuatan dan kelemahan setiap metode akan diidentifikasi.

2 komentar:

herias mengatakan...

Tolong ditambah studi kasusu yang terdapat di Indonesia. Saya tidak paham sama sekali dengan tulisan Anda. Mohon diperjelas. Terima kasih.

Anonim mengatakan...

sangat bagus......