Kamis, 21 Agustus 2008

Nilai Knowledge

Knowledge salah satu kunci penggerak dari nilai organisasi bisnis.salah satunya teknologi. Apa yang menjadi inovasi & perubahan dalam perkembangan?. Knowledge pada dasarnya tidak mempunyai nilai & kecuali dalam kasus pengecualian terbatas yang kita tentukan. Komputer salah satu penunjang dalam knowledge. Knowledge sulit diperkirakan karena persolan dasar. Ketika knowledge dimunculkan era baru dan dapat dibuat lebih efisien. Menggunakan knowledge mengerjakan segala sesuatu menjadi lebih baik. Jika knowledge adalah kunci untuk gerakan yang efektif dalam organisasi yang baik, kita memerlukan harapan.

Untuk memberi tahu bagaimana pengorganisasian sistem kerja kita juga dapat menunjukan bahwa usaha manajemen knowledge menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada pengeluaran. Nilai knowledge tergantung wakru. Tentang knowledge di jalankan dengan bagus maka akan memperoleh hasil yang bagus. Sebagai knowledge yang baru dapat digunakan utk berbagai tujuan seperti kehidupan sosial. keuntungan sosial dapat melebihi keuntungan pribadi.

Dalam teori ekonomi, Schumpeter berpendapat bahwa inovasi dan entrepreneurship mendasari sistem kapitalis revolusi struktur ekonomi yang terus menerus. Proses kehancuran kreativitas adalah fakta pokok tentang kapitalisme (Elliot,1980) Demikian pula marx menegaskan bahwa kapitalisme adalah proses dinamis revolusi system yang berulang-ulang dan hubungan antara produksi dan masyarakat. Schumpeter melihat innovator sebagai penggerak utama. Menurut marx & Engels, Kaum berjouis sebagai kelas sosial. Inovasi baru menghancurkan nilai knowledge jaman dulu dan merubah institusi sosial yang mendifinisikan nilai dengan sosial.

Sepanjang tahun 1990 strategi organisasi, memusatkan pada kemampuan dan kemampuanorganisasi yang mendasari manfaat kompetisi (barney, 1997, teece,Pisano & shuen, 1997, Tuomi, 1998) Satu kunci kemungkinan kemampuan organisasi tergantung pada kemampuan karyawannya. Oleh karena itu pengukuran ketrampilan dalam organisasi telah dipandang sebagai suatu aspek kritis menyangkut sistem organisasi.

Pengukuran modal manusia pada organisasi adalah berhubungan erat dengan awal usaha. Menurut studi terdapat tiga pendekatan umum untuk mengukur modal manusia. Yang pertama melihat sertifikat dan pendidikannya, yang kedua menguji kemampuannya sampai sejauh mana, yang ketiga menilai kenaikan hasil produksi berdasarkan prestasi.

ames Quinn berpendapat bahwa database tidak terukur. Apabila kita mengetahui pemahaman tekologi , jaringan komunikasi, pengetahuan pemasaran, menjadi asset perusahaan. Quinn mengatakan : Nilai kontribusi jasa adalah sering tersamar (atau diperlakukan hanya sebagai suatu biaya) dengan konvensi akuntansi yang mengalokasikan semua manfaat ke output produk. Secara meningkat akuntansi dan konvensi pengukuran sedang mendorong ke arah praktek managerial yang lemah dan untuk aturan sesat nasional... konvensi ini, terancang pada masa lalu, berasumsi bahwa modal bukanlah bakat atau intelektual yang sumber dayanya dalam kekurangan ( Quinn, 1992:243). Walaupun konvensi perhitungan yang sekarang tidak menciptakan informasi yang akan diperlukan untuk membuat investasi efektif tak terukur, beberapa literatur terbaru pada intelektual dan pengetahuan telah berargumentasi bahwa apa pasar lakukan, sesungguhnya, menaksir nilai harta organisasi yang tak berwujud ( e.g., Edvinsson& Malone, 1997; Sveiby, 1997; Strassmann, 1998; Stewart, 1997). Satu sumber gagasan ini adalah pengamatan James Tobin's nilai pasar perusahaan jarang mencerminkan nilai tentang ketetapan dan asset keuangan mereka. Tobin's Q, perbandingan antara harga pasar suatu perusahaan dan nilai ganti tentang aktiva tetapnya , adalah suatu ukuran perbedaan ini ( Tobin, 1978).

Gagasan Tobin's telah dikembangkan lebih lanjut. Jika bursa saham menilai suatu hak perusahaan, perbedaan antara harga pasar dan nilai buku bisa diambil sebagai ukuran yang disederhanakan menyangkut nilai tentang harta tak berwujud nya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kurang lengkap